30 April, 2009

MISTERI MASUK ANGIN

Misteri masuk angin

Ada banyak mitos kesehatan disekitar kita yang terlanjur di yakini kebenarannya. Diantaranya mitos tentang “masuk angin” dan “angin duduk”. Masuk angin sering diasosiasikan dengan kehujanan, begadang (kurang tidur), tugas malam ataupun perubahan musim (cuaca). Sedangkan angin duduk sering dihubungkan dengan kematian mendadak tanpa sebab.



Masuk Angin dan Kehujanan
Mitos masuk angin memang ada benarnya, tapi ada pula salahnya. Misalnya, kita beranggapan bahwa kehujanan bisa menyebabkan masuk angin, demam, batuk, pilek, dan bahkan linu-linu. Padahal ini adalah gejala khas dari infeksi virus influenza ...?
Apa hubunganya antara air hujan dengan virus influenza ? Apakah didalam air hujan terdapat virus influenza ? Apakah di balik baju yang basah terdapat virus influenza yang siap menyerang ! Tentu tidak

Mengapa kita sakit setelah kehujanan ? Apakah kita pernah berfikir bahwa para atlet renang yang hampir 8 jam sehari berada di kolam renang sering masuk angin. Bahkan kita sendiri saat rekreasi ke pantai atau berenagng tetap segar bugar. Padahal sama-sama air ? MEGAPA DEMIKIAN

Jawabannya karena kita berpersepsi bahwa saat kita kehujanan lalu kita merasa sengsara dan menganggap akan sakit, maka kemungkinan besar kita pun akan sakit. Dengan demikian kita sudah berburuk sangka terhadap air hujan, kenykinan bahwa kehujanan akan membuat kita sakit diterima dan menciptakan teroro kecemasan di otak ketika kita mengalaminya.

Saat cemas itulah terjadi peningkatan kadar hormon kortisol, sehingga sistem pertahanan tubuh menjadi lemah, kondisi ini memudahkan kuman atau virus yang tidak diundang masuk dan mengganggu sistem tubuh kita. Tanpa disadari ketakutan dan kecemasan kita telah mengundang mereka untuk berpesta.

Dimana mereka datang ....?
Bisa dari lingkungan sekitar, dari orang lain yang kita jumpai, atau bahkan dari antrean virus di sekitar lubang hidung kita yang memang sudah menunggu-nunggu giliran untuk masuk.

Agin Duduk
Angin duduk adalah gejala kelainan pada otot jantung yang terjadi dalam waktu singkat. Kondisi ini timbul karena kurangnya oksigen sehingga banyak sel-sel otot jantung mengalami kematian.

Mengapa otot jantung bisa mengalami kekurangan oksigen ...?
Karena pembuluh darah yang membawa darah yang mengandung oksigen ke bagian-bagian otot jantung tersumbat, akibat adanya pembentukan bukit-bukit di dinding pembuluh darah bagian dalam. Bukit-bukit ini muncul karena adanya luka pada dinding bagian dalam akibat derasnya laju aliran darah serta banyaknya radikal bebas, khusunya yang berasal dari lemak jenuh.

Radikal bebas berbahaya karena sifat kimianya yang labil, sehingga ia cenderung mengambil sebagian elektron atau proton dari sel dinding pembuluh darah agar dirinya menjadi lebih stabil. Akibatnya sel tersebut rusak. Proses itu pada gilirannya akan mengundang sistem perbaikan, tetapi bila kerusakan itu terjadi secara berulang-ulang penambalanyang terjadi akan membukit. Akibatnya penyumbatan terjadi di pembuluh darah jantung yang sering dikenal dengan sebutan koronre, dan penyakitnya disebut jantung koroner. Jadi angin duduk sebenarnya bagian dari gejala penyakit jantung koroner.

Tidak ada komentar: